
loading…
âKita juga tidak membiarkan, jangan membengkalaikan penggunaan bahasa, penggunaan narasi, penggunaan simbol-simbol yang membahayakan persatuan serta kesatuan masyarakat. Harus ada ketegasan, â ujarnya saat membuka rapat terbatas, Selasa (8/9/2020). (Baca juga: Sambut Pemerikaan BPK, Jokowi: Kami Dukung Cara Gres Tangani Krisis)
Dia memperingatkan agar politik identitas maupun isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) tidak digunakan untuk memenangkan Pilkada Serentak 2020. âJangan sampai menggunakan politik-politik jati, politik SARA karena itu bakal membahayakan persatuan dan kesatuan. Ini yang harus dicegah, â jelasnya.
Baca Juga:
Menurutnya, dalam pilkada kali ini harus didorong agar para calon beradu kalender untuk menunjukkan kualitasnya sebagai kepala di daerah. (Baca juga: Jokowi Tegaskan Aparat Pemerintah dan Penyelenggara Harus Netral di Pilkada)
âDan kita harus memajukan para calon untuk beradu program, kontestasi gagasan, beradu kemampuan untuk menjadi pemimpin daerah. Dan kita juga harus mendorong masyarakat buat mempelajari track record calon agar memperoleh pemimpin yang baik, yang terbaik, â pungkasnya.
(kri)